Satelit NASA Meluncur ke Laut
Maksud hati ingin mengorbitkan satelit Badan Antariksa AS (NASA) yang membawa Orbiting Carbon Observatory ke angkasa. Namun, apa daya roket yang didesain untuk memantau emisi CO2 itu gagal mengorbit, bahkan meluncur tajam di lautan Antartika. Roket Taurus XL yang membawa satelit Orbiting Carbon Observatory itu meledak Selasa (24/2) pagi setelah lepas landas dari Pangkalan AU Vandenberg, California. Menurut AP, satelit gagal melepaskan diri dari roket peluncur.
Satelit tersebut bertujuan untuk mempelajari perubahan iklim dengan memantau jejak emisi karbon dioksida (CO2). Satelit diluncurkan sesuai jadwal, pukul 1.55 dini hari ini dari pangkalan yang terletak di pantai California itu. Setelah beberapa menit, manajer peluncuran langsung mengumumkan status kemungkinan adanya rencana darurat. Saat itu, satelit gagal memisah dari roket peluncuran. Roket hanya berfungsi untuk membantu satelit sampai ke atmosfer. Padahal, NASA sangat berharap pada kesuksesan satelit seharga Rp 3,3 triliun (US$ 280 juta) itu. Bulan lalu, Jepang sukses meluncurkan satelit dunia pertama yang bertugas memantau emisi pemanasan global