Jadi Pemantau Pemilu Memang Melelahkan….
Hari ini waktu di laptopku udah menunjukan pukul 11.25 malam. Aku sempatkan untuk menuliskan beberapa kejadian yang kualami hari ini. Setelah jam 5 selesai mengerjakan soal UTS yang sedikit rada bingung dan sedikit sadis. Tapi tak apa lah yang penting jangan golput ( gak naymbung kaleee). Kembali kecerita, setelah selesai UTS aku menuju ke markas perjuangan ( BEM UNS ) untuk mengurus kelengkapan menjadi pengawas pemilu 2009. Selain itu aku dan beberapa orang teman menyebar ke sekitar solo untuk mengurusi advokasi mutasi mahasiswa yang ga bisa milih di tempat asal.
Tujuan pertama ke daerah Sangkrah. Di tempat ini kita dapat laporan bahwa teman kami tidak bisa milih di tempat tersebut. Lebih tepatnya di Kelurahan Sangkrah TPS nomer 5. Setelah kami urus dan berdiskusi yang begitu rumit hingga baku hantam ( lebay mode on). Maksudnya dengan sedikit musyawarah masalah terselesaikan. Sekitaar jam 9 malam aku dan yogie(temanku seperjuangan) meluncur ke KEdung Lumbu.
Ditempat inilah permasalahan yang serius. Dari PPS tidak bisa menerima form A5 dengan berbagai alasan. Dengan kondisi perut lapar dan uang di dompet tinggal 1000, yogie dan PPS Kedung lumbu adu argument hingga melakukan sumpah pocong( ga nyambung lagii). Akhirnya kita disarankann oleh PPS Kedung Lumbu untuk KE PPK Pasar KLiwon. Di PPk ini kita justru di ombang – ambingkan. Setelah melalui perdebatan panjang. Aku beserta pasukan dari BEM kembali ke porsima dengan hasil suara yang masih di tolak.
Hingga saat saya mengetikan blog ini, perut saya masih dalam keadaan lapar. Besok 9 April Jam 7 harus sudah stand By di TPS tempat saya memantau… seee you semua